I am shy of the red ant…

Masih ingat judul diatas.. Diterjemahkan jadi “Aku malu pada semut merah”. Siapa yang ingat syair itu? Ayo ngacuuung! (Saya bu.. saya buu.. sayaa..!) Haduh ribet bener ya? Hehe..

Obbie Messakh - Album Kisah Kasih di Sekolah

Obbie Messakh - Album Kisah Kasih di Sekolah

Baiklah, syair tersebut adalah syair lagu milik Oom Obbie Messakh, a famous pop singer tahun 80-90an. Saya panggil Oom aja ya.. soalnya beliau ini usianya sudah 50 tahun. Jadi ga pas kan kalo saya memanggil Mas? Hehe.. Alkisah, bersama lagu top 10 tahun 2008 yang lain, lagu tersebut sering saya putar di list winamp saya seminggu ini. Ingatan saya langsung melayang layang di udara..

Duluuu.. saya masih SD, suka banget dengerin lagu semut merah dan semut kecil (mereka temenan kan ya? ;p) Lagu semut kecil sih pas banget dengan jiwa anak-anak.. Tapi kalo lagu “semut merah”? Wooo.. sampai-sampai orang tua saya mengalihkan perhatian saya (yang sedang asyik nonton tv menyimak lagu Oom Obbie) dengan menyuruh saya mengambil makanan kecil di dapur. Saya langsung bergegas mengambil makanan kecil karena tidak ingin tertinggal menyimak lagu itu.

Saya perhatikan scene demi scene video klip lagu itu dengan seksama. Oom Obbie (yang waktu itu usianya masih 30th-an) berperan jadi siswa SMA, main kucing-kucingan dengan gurunya saat mengikuti pelajaran di kelas. Ia lalu memberi kode pada pacarnya yang duduk tak jauh dari bangkunya dan mengajak keluar kelas hanya untuk ketemuan (baca: atau pacaran?? hehe). Dan Oom Obbie lalu ngibul sama sang guru dengan ijin ingin ke belakang (toilet maksudnya..), Oom Obbie lalu menuju ke belakang sekolah dan mengamati sebarisan semut merah yang berbaris di dinding menatap curiga Oom Obbie, seolah bertanya “sedang apa disitu?” Oom Obbie menjawab, “menanti pacar..”

Tidak lama kemudian sang pacar datang, setelah mengibul dengan sang guru tentunya hehe.. Akhirnya bertemulah mereka sambil maluw maluw…Hihi, jaduuuul banget kesannya.. Masih malu-malu gitu pacarannya, dari cara mereka menatap, dan berinteraksi. Beda banget sama remaja sekarang. Kalo sudah saling suka, mereka lalu ketemuan, dan berlangsunglah itu yang namanya rumus 1+1=2. Weew! Naudzubillah..

Lagu itu legendaris sekali. Saya terdiam sejenak mendengarkan lagu itu. Secaraa.. Oom Obbie adalah musisi yang di jaman sekarang ini langka didapat. Merinding mendadak nih kulit.. Saya sudah mulai bosan mendengarkan lagu-lagu penyanyi sekarang yang menjamur dengan lirik-lirik yang kadang sulit diterima dengan akal sehat, seperti lagu Wali Band dimana ada kata “bajingan” di lagunya.

Kalau mau jujur, suara Oom Obbie pas-pasan: cenderung fals, pitch control kurang… Tapi karena jaman itu penyanyi masih sedikit jumlahnya, dan untuk menciptakan lagu masih cenderung mengandalkan perasaan (baca: menyentuh), maka walaupun suara Oom Obbie pas pasan tapi karena menyanyikannya dengan perasaan, jadinya terdengar dan terasa sooo touchyyyy… (*hug, *thrill)

Satu Tanggapan

  1. Hi Nisa … aku gantian mampir nih. Nice blog and keep energized to share your thoughts ya!

    Suka

Tinggalkan komentar